Hubbul Khoir

Tentang Hubbul Khoir

PROFIL SINGKAT

Pesantren Hubbul Khoir berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tepatnya di selatan kota Solo.  Secara bahasa, kata hubbul khoir (حب الخير) memiliki makna cinta kebaikan. Semangat untuk mengajak mencintai kebaikan dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat, baik urusan dunia maupun akhirat, itulah yang menjadi motivasi utama untuk mengembangkan pesantren dan yayasan Hubbul Khoir.  Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfat bagi manusia” (HR. Thabraniy dan dihasankan oleh Albani).

Pesantren dan Yayasan Hubbul Khoir besifat mandiri, independen, tidak berafiliasi dengan partai politik maupun golongan tertentu. Tujuan utama kami ingin menginspirasi masyarakat seluas-luasnya agar lebih mencintai kebaikan (hubbul khoir) dan kembali kepada ajaran agama yang benar berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih.

LataR Belakang

Pesantren dan Yayasan Hubbul Khoir didirikan tahun 2018 di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tepatnya di selatan kota Solo. Pendirian pesantren dimotori oleh Ustadz Dr. Abu Zakariya Sutrisno yang balik kampung setelah selesai pendidikan S3 dari Arab Saudi. Awalnya kegiatan Hubbul Khoir hanya berupa kegiatan kajian dan pembinaan masyarakat (pesantren masyarakat). Setelah itu berkembang berbagai progam pendidikan, dakwah dan sosial.


Tahun 2019 dimulai progam diniyah atau pesantren akhir pekan yang ditujukan untuk remaja sekitar pondok dan program Rumah Tahfidz Hubbul Khoir (RTHK) untuk anak-anak. Tahun 2020 kemudian dirintis program Pesantren Tahfidz dan IT (PTIT) yaitu progam intensif 1 tahun yang ditujukan untuk lulusan SMA/sederajat agar siap kerja dan atau terjun dakwah di masyarakat. Tahun 2022 dirintis program SMP Tahfidz & IT, dan pada tahun 2023 dirintis program SMA Tahfidz & IT. Ciri kas Hubbul Khoir adalah tahfidz dan IT.

SAMBUTAN


Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Sebagai seorang muslim kita dianjurkan agar bisa memberi manfaat kepada orang lain. Dan juga karena kita sebagai makhluk sosial sudah sepatutnya agar saling melengkapi kebutuhan masing-masing sesuai bidang yang kita bisa. Ada yang membantu dengan memberi ilmunya, ada yang menawarkan jasa untuk transportasi, mendesain, konsultasi, memasak, service, dan lain sebagainya.

“خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ”

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)

 

(Dr. Abu Zakariya Sutrisno)