Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan Teknik Elektro UNS di Desa Ngentak, Sukoharjo 2025

Gambar 1 Tim mahasiswa Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan 2025
Sukoharjo, Juli 2025 – Keamanan lingkungan masih menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat desa. Namun, keterbatasan sumber daya dan minimnya adopsi teknologi sering kali membuat upaya pengawasan lingkungan berjalan tidak optimal. Menjawab tantangan tersebut, tim Riset Grup ICT dan Kecerdasan Buatan Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) yang didukung juga oleh lima mahasiswa merancang dan menerapkan sistem keamanan digital berbasis RT/RW-Net di Desa Ngentak, Kecamatan Bulakrejo, Kabupaten Sukoharjo.
Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan Teknik Elektro UNS 2025, dengan tema “Sistem Inteligensi Keamanan Lingkungan dengan Komunikasi Data RT/RW-Net”. Selama program pengabdian, para anggota mahasiswa tidak hanya melakukan penerapan teknologi, namun juga menjalankan pendekatan edukatif dan kolaboratif kepada masyarakat setempat, terutama di lingkungan Pondok Pesantren Hubbul Khoir.
Desa Ngentak menghadapi tantangan klasik dalam sistem keamanan lingkungan. Tersedianya koneksi internet dari penyedia jasa lokal, dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk sistem keamanan lingkungan.
Berangkat dari kondisi tersebut, tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Faisal Rahutomo, Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Subuh Pramono, Sutrisno, Muhammad Hamka Ibrahim, Joko Hariyono, Abimanyu Putra Akbar, Amri Nurfalah, Azfareza Hidayat, Pramudya Paksidewangga, dan Muhammad Akbar Ramadhani mengembangkan sistem pengawasan visual berbasis jaringan RT/RW. Sistem ini memungkinkan kamera CCTV IP terhubung ke Network Video Recorder (NVR) dan Access Point melalui perangkat MikroTik, sehingga gambar dapat ditampilkan secara real-time ke layar monitor.
Program ini diawali dengan koordinasi awal dan studi literatur, diikuti dengan diskusi teknis antara mahasiswa dan dosen. Perancangan sistem dilakukan melalui simulasi dengan Cisco Packet Tracer, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan perencanaan sistem secara komprehensif.

Gambar 2 Access Point
Pengujian perangkat dilakukan di Laboratorium Komputer dan Jaringan UNS, termasuk:
- Pengujian IP Camera dan NVR
- Integrasi perangkat MikroTik dan Access Point
- Pengujian jaringan antarperangkat secara keseluruhan
Setelah tahap persiapan selesai, tim melakukan survei lokasi, pembelian alat secara bertahap, dan pemasangan perangkat di Pondok Pesantren Hubbul Khoir. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari pihak pesantren dan dilakukan dengan memperhatikan lokasi strategis untuk jangkauan kamera.
Pemasangan akhir dilakukan pada 9 Juli 2025, yang mencakup:
- Konfigurasi MikroTik dan Access Point
- Pemasangan IP Camera di area yang rentan
- Pengujian akhir fungsi sistem secara keseluruhan
- Edukasi singkat kepada pihak pondok mengenai cara penggunaan sistem
Setelah instalasi selesai, sistem dinyatakan berfungsi dengan baik. Kamera mampu merekam dan menampilkan gambar secara real-time, Mikrotik berhasil mengatur jalur distribusi jaringan, dan NVR merekam semua aktivitas visual dengan kualitas baik.

Gambar 3 Monitor CCTV
Dampak nyata dari program ini meliputi:
- Meningkatnya rasa aman di lingkungan pesantren, khususnya di malam hari
- Transfer pengetahuan kepada santri tentang jaringan dan sistem keamanan
- Pemanfaatan optimal jaringan internet lokal
- Peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga keamanan lingkungan
Selain itu, program ini juga menjadi sarana edukatif bagi para santri dalam mengenal teknologi monitoring digital yang sebelumnya belum mereka akses secara langsung.
Tim Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan TE UNS menyadari bahwa keberhasilan proyek tidak hanya ditentukan oleh pemasangan perangkat, melainkan juga pada aspek keberlanjutan. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain:
- Pemantauan rutin dan berkala oleh pihak pondok untuk memastikan sistem tetap optimal.
- Pelatihan dasar troubleshooting dan pemakaian perangkat bagi pengurus pesantren.
- Pembuatan modul panduan operasional yang mudah dipahami.
- Peningkatan komunikasi dua arah antara mitra dan pihak teknis untuk mengantisipasi permasalahan teknis di masa mendatang.
Program ini membuktikan bahwa teknologi tidak eksklusif untuk wilayah urban. Dengan perencanaan matang, pendekatan partisipatif, dan bimbingan akademis yang tepat, tim pengabdian kepada masyarakat mampu menghadirkan solusi konkret bagi desa.
Pengabdian masyarakat ini tidak hanya menjawab kebutuhan keamanan, namun juga menjadi model awal bagaimana teknologi informasi dan komunikasi dapat diadopsi di kawasan rural. Program ini juga memberikan gambaran bahwa inovasi yang bersumber dari akademik dapat ditransformasikan menjadi solusi nyata yang berdampak sosial.
Melalui sistem keamanan berbasis RT/RW-Net, Teknik Elektro UNS telah memberi kontribusi strategis bagi Desa Ngentak, khususnya lingkungan Pondok Pesantren Hubbul Khoir. Dengan semangat gotong royong, teknologi, dan edukasi, mereka membuktikan bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya tentang hadir di tengah masyarakat, tetapi juga tentang meninggalkan solusi yang berkelanjutan.
Disusun oleh:
Tim Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan Teknik Elektro UNS 2025
Lokasi: Desa Ngentak, Bulakrejo, Sukoharjo
Periode Pelaksanaan: Februari – Juli 2025
“Kami percaya, desa cerdas dimulai dari rasa aman yang didukung teknologi. Dan semua itu bisa dirancang bersama.” – Tim Pengabdian Masyarakat Grup Riset ICT dan Kecerdasan Buatan Teknik Elektro UNS